Jayapura – Tepat dihari peringatan Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28.Oktobet 2021, Komisi IV DPR Papua bidang Infrastruktur dan Sumber Daya Alam (SDA) bersama Kepada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua, James Boray, SE. M.Si mengunjungi SD YPPK Gembala Baik, Abepura Jayapura, Papua.
Dimana kunjungan ini dalam rangka pengawasan pembangunan infrastruktur sektor ESDM program air bersih untuk masyarakat sulit air bersih, yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV DPR Papua, Herlin Beatrix M. Monim, SE didampingi sejumlah Anggota Komisi IV DPR Papua yakni, Jansen Monim, ST, MM, Apeniel Sani, S.Sos, Alfred F. Anouw, SIP, Arnold W. Walilo, S.Pd, M.Si dan Yotam Bilasi serta staf ahli Komisi IV DPR Papua.
Ketua Komisi IV DPR Papua, Herlin Beatrix Monim, SE mengungkapkan, jika kunjungan Komisi IV hari ini pihaknya merasa senang lantaran hari ini tepat peringatan Hari Sumpah Pemuda, dimana bisa mengunjungi sekolah dalam hal ini SD YPPK Gembala Baik Abepura, yang sebelumnya tidak disangka sangka atau direncanakan jika hari ini bisa berjumpa di tempat ini pas di Hari Sumpah Pemuda.
Diakui, ini pertamakalinya kegiatan Komisi IV DPR Papua mengunjungi sekolah, sebab selama ini kegiatan Komisi IV selalu berada di jembatan-jembatan atau pun di jalan-jalan. Karena di Komisi IV memang membidangi Infrastruktur dan Sumber Daya Alam
Pada kesempatan ini, Herlin Monim sapaan akrab dari Politisi Partai NasDem ini menjelaskan, bahwa di Komisi IV DPR Papua memang mempunyai tugas dan fungsi yang salah satu fungsi tugas itu adalah pengawasan dan fungsi Legislasi, tapi juga fungsi budgeting atau anggaran.
“Tujuan dari fungsi pengawasan ini adalah kita mengawasi dari proses budgeting atau fungsi penganggaran yang telah kita lakukan. Disini kita akan melakukan tugas dan fungsi yaitu turun ke lapangan untuk melihat secara langsung apakah benar- benar seluruh anggaran yang dianggarkan pemerintah secara khusus APBD Provinsi Papua itu di gunakan untuk kepentingan rakyat. Ya, salah satunya yang kita datangi saat ini SD YPPK Gembala Baik Abepura Jayapura,” kata Herlin Monim saat menyampaikan sambutannnya di hadapan kepala sekolah, para guru dan juga orang tua wali murid SD YPPK Gembala Baik Abepura, Kamis sore, 28 Oktober 2021.
“Jadi, intinya kita melakukan fungsi pengawasan pembangunan infrastruktur, dan dalam melaksanakan tugas ini sesuai dengan tupoksi kita dan apa yang menjadi kewenangan kita, makanya kita turun. Apalagi mitra kita ini kan (Dinas ESDM) mempunyai banyak kegiatan program salah satunya program menyediakan air bersih. Makanya saya bilang tadi bahwa kita melakukan tugas pengawasan ini disemua dinas yang menjadi mitra kami, ya salah satunya ESDM ini,” jelasnya
Hanya saja, lanjut Herlin Monim, ini bukan soal besarnya anggaran yang dianggarkan disitu, tetapi pengawasan yang melekat pada fungsi tugas kita dan bisa melihat sejauh mana dampak dan manfaat dari satu program kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah itu berdampak bagi masyarakat atau tidak.
Dikatakan, terkait soal besar kecilnya anggaran itu tentu akan mempengaruhi, karena semakin besar anggaran yang digunakan, harusnya juga semakin berdampak luas lebih besar lagi. Namun sekecil apapun anggaran tersebut, tetapi kalau bisa dimanfaatkan dan bisa digunakan untuk banyak orang banyak, itulah yang lebih luar biasa.
“Contonya dalam fungsi pengawasan infrastruktur pembangunan hari ini kita bersama dinas ESDM mengunjungi sekolah, kemarin kita bersama Dinas Kominfo Papua selanjutnya kita juga akan bersama dengan mitra lainnya yakni PU dan Perhubungan. Disini kita mau melihat sejauh mana program kegiatan yang dilakukan oleh mereka dan kebijakan Pemprov Papua yang menjadi kewenangan dinas masing masing itu bermanfaat bagi masyarakat,” terangnya.
“Kemarin kita juga telah mengunjungi Rumah Sakit Bhayangkara Kotaraja dan hari ini SD YPPK Gembala Baik Abepura sebagai penerima manfaat salah satu dari program penyediaan air bersih dari Dinas ESDM. Seperti rumah sakit Bhayangkara ternyata hanya ada satu sumur saja tapi sangat bermanfaat bagi ribuan orang. Begitu juga di SD Gembala Baik ini, memiliki satu sumur saja tapi bermanfaat bagi delapan ratus sekian anak dan empat puluh lima guru. Itu baru guru tetap, belum guru-guru honor dan sebagainya, Berarti hampir seribu orang yang mendapatkan manfaat dari satu sumur ini,”sambungnya.
Menurut Herlin Monim, inilah yang di harapkan oleh pihaknya, sehingga DPR terus mengawal program kegiatan yang benar benar memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat.
“Yang kecil ini saja bisa bermanfaat bagi ribuan orang, ya harapan kami ketika kami bersama dengan dinas yang mengelola anggaran lebih besar, tentunya harus memberikan dampak dan manfaat yang lebih lagi bagi masyarakat. Itu saja tugas kita, yang pasti kita mengawal dan telah bersama sama kita membahas dan memproses penganggarannya dan itu benar benar sudah digunakan dengan baik, sehingga kita pun bersyukur dan berterimakasih karena dinas telah menjalankan apa yang sesuai dengan direncanakan dan dianggarkan,” ujar Herlin Monim.
Kendati demikian tambahnya, jika ada sesuatu terkait dengan yang sudah di awasi ini, maka pihaknya pun bisa memberikan penjelasan bahwa benar benar itu sudah bermanfaat bagi masyarakat.
“Inilah maksud dan tujuan kami mengunjungi SD YPPK Gembala Baik, sehingga dalam kunjungan ini pun kita bisa mendengar langsung bagaimana manfaat dari kegiatan yang dilakukan oleh dinas. Dan kita sendiri akan melihat benar benar sudah digunakan dan benar benar telah memberikan dampak dan manfaat bagi maayarakat,” ungkap Herlin Monim.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Papua, Fret James Boray, SE. M.Si mengatakan, seperti sebelumnya ibu ketua komisi IV DPR Papua sudah jelaskan bahwa memang progamnya kecil kecil karena selama ini memang tidak pernah dilakukan pengawasan baru beberapa hari ini kami diperintahkan untuk turun meninjau.
“Tujuan kami semata mata untuk pelayanan, ini sebenarnya visi misi pak gubernur untuk melayani masyarakat. Jadi sebenarnya ini memang untuk masyarakat cuman kita jangan kaku dengan hal hal seperti ini karena dalam sekolah ini juga banyak masyarakat kita. Begitupun yang ada di rumah sakit, itu juga masyarakat kita sehingga kita harus melihat hal itu juga,” ujar Kadis ESDM Papua.
Untuk itu kata Fret James Boray, lewat program seperti itu, kita harus memberdayakan masyarakat. Meskipun memang saat ini Permendagri kita sudah dibatasi untuk sumur – sumur produksi.
“Paling kedepannya kami lebih banyak ke sumur-sumur yang sifatnya eskplorasi seperti itu. Jadi ada dua pola yang kita pakai, kalau yang daerah yang sulit air kita pasti bantu. Seperti disini kan kita tidak mungkin pakai pengurapan untuk air yang bisa kita turap, makanya kita bor, tapi kalau sumber airnya ada yang bisa di turap atau ada mata air yang keluar, itu kita turap, seperti itu. Jadi ada dua tahap yang kami biasa lakukan di dinas ESDM ini,” jelasnya.
Sementara itu, pada kesempatan ini, Kepala Sekolah SD YPPK Gembala Baik, Clara Setiani, S.Pd menyampaikan rasa terimakasih kepada Komisi IV DPR Papua dan juga Dinas ESDM Provinsi Papua yang telah membantu pihak sekolah lewat program penyediaan air bersih.
“Kami merasa bangga bahkan terharu karena selama ini kami telah mengutarakan keinginan dan hari ini terjawab sudah. Ini sebagai bentuk cinta kami kepada sekolah untuk bagaimana anak anak kita ini juga dapat menikmati air bersih sehingga mereka pun bisa nyaman dalam belajar, ” kata Clara Setiani.
Clara mengakui, jika selama ini pihaknya
sangat kesulita akan air bersih, bahkan sampai ada salah satu murid yang tidak mau buang air di sekolah dengan alasan tidak sama dengan toilet yang ada di rumahnya.
Tetapi dengan adanya bantuan air bersih ini kami sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Komisi V DPR Papua dan juga kepada Kadis ESDM Papua yang telah membantu kami lewat program penyediaan air bersih ini, sehingga toilet toilet yang ada disekolah ini menjadi bersih dan anak anak tidak perlu lagi antri atau merasa jijik untuk menggunakan toilet karena airnya sudah lancar. Dan puji Tuhan airnya sangat lancar dan beraih, sehingga anak anak pun dapat memanfaatkan air itu dengan baik pula,” ungkap Clara Setiani.
Clara mengungkapkan, sebelum ada bantuan ini, kami membeli air lewat PDAM atau per tanki namun dalam proses pembelian air lewat tanki ini sangat mengganggu pembelajaran dimana anak anak ini tidak konsen belajar karena terganggu dengan bunyi mesin.
“Kedalaman sumur ini 50 meter dan dibantu dua penampungan air atau tandon dan tiap tiap kelas kami juga sudah membuat westafel untuk siswa yang sebelum masuk kelas harus selalu mencuci tangan terlebih dahulu,” tutup Clara. (Tiara).